Sunday 27 June 2010

From milis Gizi_BayiBalita, Pak Wied Harry A

Biar ga hilang dan ga lupa..

-----------------------------------------------------

Roti dan semua makanan dari tepung terigu mengandung banyak gluten, suatu jenis protein khusus dalam gandum yang sulit dicerna. Tubuh kita butuh waktu 3x24 jam untuk mencernanya kemudian membuangnya keluar tubuh.

(Beda dengan proses pencernaan dan pembuangan makanan lain yang berlangsung 1x24 jam saja.)

Karena itu, saran saya, makanan dari terigu sebaiknya tidak diberikan setiap hari. Lebih baik jika seminggu 2x saja. Selebihnya berikan makanan pokok non-terigu.

------------------------------------------------

Pisang tidak bikin sembelit. Justru pisang memberikan manfaat ganda, yakni sebagai makanan alami untuk mengatasi sembelit (therapeutic food) dan membantu mengatasi mencret/diare.

Pisang mengandung banyak serat, terutama serat larut (pektin). Zat ini membantu memperlunak faeces (kotoran) dan mengikat cairan, sehingga bersifat memperlancar BAB dan sebaliknya menjadikan BAB cairan menjadi lebih padat.

Kalau sampai pisang mengakibatkan sembelit, terutama pada bayi (7-12 bulan) biasanya karena porsi pemberian pisangnya berlebihan. Porsi berlebihan ini berbeda antara satu bayi dg bayi lainnya dan dari bayi yg sama antara satu waktu ke waktu lainnya (tergantung menu hariannya - apakah cukup serat atau tidak).

Pisang yang baik untuk bayi adalah jenis pisang meja (banana), karena lebih sedikit kandungan karbohidratnya - sehingga lebih mudah dicerna. Contohnya pisang ambon, pisang raja. Pisang yg lebih banyak banyak mengandung karbohidrat, seperti pisang kepok, umumnya lebih mudah menyebabkan sembelit - terutama jika pemberiannya berlebihan.

------------------------------------------------

(1) Minyak untuk menggoreng paling saya sarankan minyak kelapa. Harganya terjangkau dan memiliki titik asap cukup tinggi, sehingga aman untuk menggoreng.
(2) Minyak zaitun paling bermutu adalah extra virgin olive oil. Untuk merek tertentu, ada produsen yang membuat mutu paling tinggi adalah premium extra virgin.
(3) Kalau mau aman, seafood diberikan setelah anak kita berusia 10 bulan, setelah sistem cernanya berkembang baik. Paling aman setelah 1 tahun. Tapi sebaiknya tidak sering karena makanan ini kaya kolesterol

-----------------------------------------------------

Makanan/obat alami untuk mengatasi diare:

(1) Kukus tempe, blender halus bersama bubur gurih tanpa santan. Atau, iris-iris tipis tempe, pangang dalam oven hingga kering, haluskan dengan blender. Campurkan tepung tempe ke dalam setiap makanan anak, bahkan bisa juga dicampurkan ke dalam minuman. Tempe mengandung zat antidiare.
(2) Berikan pisang meja (banana) lebih sering. Contohnya pisang ambon, pisang barangan, pisang raja. Pisang berlimpah dengan kandungan serat larut, yaitu pektin, yang membantu memadatkan BAB cair.
(3) Teh pahit/pekat 2-3 sendok makan bisa diberikan 1-2 jam setelah makan. Teh mengandung tanin yang membantu mengatasi diare.

--------------------------------------------------

MSG Alami

Glutamat alami yg bikin gurih masakan banyak sekali terdapat dalam:
* aneka jenis bawang: bawang merah, bawang putih, bawang bombay, daun bawang, dll (Ingat masakan Cina kan?

Tumis cuma pake bawang putih + sedikit garam + sedikit gula saja sudah enak.)
* aneka jamur: jamur merang dll.
* aneka rumput laut (dikenal dlm masakan Jepang): nori, kombu, dll.
* tomat matang
* sayuran sup: wortel, kentang dll (Nah ingat kan kenapa kaldu sayuran dibuat dari sayuran-sayuran jenis ini. Biasanya ada kentang, wortel, bawang bombay, tomat, daun bawang, dll.)
* makanan hewani, terutama makanan laut: daging, ayam, ikan, udang (Itulah sebabnya kenapa sup yg menggunakan kaldu daging/ayam/ikan/udang lebih sedep.)Kalau mau masakan gurih, iris tipis bawang merah dan bawang putih, lalu goreng garing. Setelah dingin, lumatkan. Manfaatkan bawang goreng lumat ini untuk membuat gurih masakan. Anda tinggal menambahkan ke dalam tumisan, sup, dll.

-------------------------------------------------

Lupakan saja biskuit. Makanan industri tsb selain kaya gluten, juga banyak mengandung gula dan ada tambahan food additives sintetis. Tidak perlu memaksakan diri membuat biskuit sendiri. Jika keteampilan makannya sudah bagus, si kecil bisa diberikan potongan apel (kupas), pir (kupas), wortel, mentimun ... Lihat Selengkapnya dll. (sambil tetap diawasi). Beragam bahan makanan kaya kalsium seperti aneka sayuran hijau setiap hari, ASI, serta tambahan plain yohurt bisa membantu pertumbuhan giginya.

----------------------------------------------

Minyak zaitun adalah jenis salad oil. Maksudnya, penggunaannya lebih disarankan dikonsumsi mentah, terutama untuk salad dressing (saus salad). Cara lain, bisa juga langsung dicampurkan ke dalam makanan -seperti sup/bubur/dll yg hangat, bukan panas- maupun dicampurkan ke dalam jus buah/lassi/smoothie. Untuk ini, sebaiknya pilih minyak zaitun extra virgin.

Minyak zaitun bisa saja dimanfaatkan untuk pemasakan dengan pemanasan terbatas, misalnya kukus atau tumis sebentar di atas api kecil sampai sedang. Walaupun demikian, tetap masih banyak manfaat sehatnya yang rusak. Kandungan utama minyak zaitun adalah lemak sehat omega-3, yang sangat mudah rusak. Untuk ini, sebaiknya pilih minyak zaitun extra light.

-----------------------------------------------

(1) Minyak yang ideal untuk menggoreng adalah minyak goreng yang memiliki titik asap tinggi dan harganya wajar. Pilihan yang saya sarankan adalah minyak kelapa atau minyak sawit atau campuran antara keduanya.

Dari kandungan lemak tak jenuhnya, minyak jagung dan minyak kedelai memang jenis minyak yang lebih sehat daripada minyak kelapa maupun minyak sawit. Tetapi justru karena lebih sehat, makanya minyak-minyak tsb lebih mudah rusak ketika dipanaskan. Jika produsennya mengklaim produknya tidak mudah rusak oleh panas, biasanya ke dalam minyak jagung/kedelai ditambahkan antioksidan sintetis.

(2). Anak-anak perlu asupan lemak secukupnya untuk membantu melarutkan asupan nutrisi tertentu (vit A, D, E, K) dari makanan, agar nutrisi tsb bisa diserap dengan baik oleh tubuh. Selain itu, asupan lemak secukupnya juga diperlukan untuk pertumbuhan otak/kecerdasan anak. Jika anak-anak diberikan gorengan terlalu sering -tanpa diimbangi dengan konsumsi buah dan sayuran segar cukup, yang perlu dikhawatirkan adalah berkembangnya habit/kegemaran pada makanan gorengan. Karena itu, sebaiknya makanan sehat alami
gorengan tetap diatur agar pemberiannya bervariasi dengan makanan lain (panggang, kukus, rebus, dll).

(3) Sekali lagi saya tekankan, keju *BUKAN* pengganti garam. Karena keju itu ya garam itu sendiri. Ke dalam  adonan susu bahan keju sengaja ditambahkan garam agak banyak, karena mikroba yang memfermentasi susu menjadi keju adalah jenis mikroba garam. Mikroba tsb tidak akan hidup dan berbiak dalam lingkungan tanpa garam. Jadi, menghindari/membatasi penambahan garam (dapur) ke dalam makanan bayi-balita, tetapi menggantinya dengan keju, ya sama saja dengan tetap menggunakan garam.

-------------------------------------------------

CAKE PISANG ::ENAK.SEHAT.ALAMI::

100 g tepung beras + 1/2 sdt kayumanis bubuk
150 g pisang ambon/barangan kupas
50 ml jus jeruk manis (jeruk pontianak/siam) atau jus wortel
50 ml minyak goreng (minyak kelapa/minyak sawit/kombinasinya)
4 butir telur
2 sdm (rata!) gula pasir
2 sdm kismis, cincang, campur dengan 1 sdt tepung beras
2 sdm kenari/almon cincang

Kocok telur dan gula pasir dengan mikser kecepatan paling tinggi hingga mengembang dan 'mantap' (ketika

adonan diangkat dengan mikser, adonan tidak mengalir dan bagian ujung adonan membentuk sudut lancip).

Sementara itu, blender pisang, jus jeruk/jus wortel, dan minyak goreng hingga lembut.

Masukkan tepung ke dalam adonan telur, aduk perlahan dan searah dengan spatula besar, hingga rata. Masukkan

adonan pisang, kismis, dan kenari/almon, aduk rata.

Tuang adonan ke dalam loyang beralas kertas roti (tidak perlu diolesi minyak goreng/mentega). Panggang

dalam oven yang sebelumnya sudah dipanaskan pada suhu 180 oC atau kukus dalam dandang dengan air sudah
----------------------------------------------------

Kalau diblender, gizinya bisa berkurang, apa alasannya?

Makanan ada 2 kelompok: mentah (buah) dan masakan. Buah begitu diblender, vit C dan nutrisi antioksidan lainnya segera "diserang" oleh oksigen dan menjadi rusak. Jika proses memblender berlangsung lama, akan semakin banyak kerusakan nutrisi tsb. Jadi, kita bisa bandingkan sendiri, mana lebih lama menghaluskan buah secara manual dengan yang diblender? Dan blender pun macam-macam; ada yang kekuatan rendah, ada yang kekuatan tinggi. Untuk mempersingkat waktu penghalusan buah, selalu saya sarankan gunakan blender kecepatan tinggi (di atas 20.000 RPM - rotation per minute).

Nah kalau masakan, relatif lebih stabil nutrisinya, karena vitamin C dan nutrisi antioksidan mudah rusak yang ada di dalamnya memang sudah rusak ketika dipanaskan. Yang ada dalam masakan adalah serat dan nutrisi tahan panas, seperti protein, mineral, dan vitamin tertentu tahan panas (vit B dll). Kalau yang ini, mau dihaluskan secara manual maupun diblender, relatif minimal kerusakan nutrisinya. Walaupun demikian, saya tetap menyarankan -jika diblender- menggunakan blender kecepatan tinggi, agar panas yang terbentuk pada
mata pisau yang menancap dalam makanan bisa minimal.

-------------------------------------------------

Anak makan di emut

Yang pertama harus kita sadari adalah bayi/balita yang sudah mendapatkan makanan industri, apalagi diberikan pada usia dini, ambang perasa pada indra pengecapnya tidak lagi sesensitif jika dia mendapatkan makanan alami. Mengapa? Karena makanan industri sudah dibubuhi gula di atas ambang rasa manis bahan makanan alami. Selain itu, beberapa makanan industri juga dibubuhi biang penegas citarasa sintetis, seperti MSG ataupun senyawa glutamat lainnya.

Lebih baik bayi tidak diberi suplemen. Sistem cernanya, terutama livernya, akan harus kerja lembur membuang zat aditif sintetis dalam suplemen tsb.

Sulit makan pada bayi/batita banyak sebabnya. Salah satunya, apakah menunya sudah bervariasi? (baik rasa, tekstur, konsistensinya - ada cairan atau tidak-, maupun suhunya).

----------------------------------------

oatmeal utk sarapan

campuran oatmeal + susu UHT sangat membebani pencernaan si kecil. Kalau Anda tetap keukeuh mau memberikan oatmeal, susu UHT sebaiknya ganti dengan susu nabati saja, misalnya susu kedelai tawar, almon milk, rice milk. Lebih baik jika oatmeal dipilih yang jenis *quick cooking*, bukan yang *instant*.

Tidak perlu lagi tambahan sari kurma/madu. Biasakan si kecil menikmati rasa manis minimal/alami. Agar organ cernanya, terutama pankreas, bekerja sewajarnya. Pertimbangan lain, apakah Anda yakin bahwa "sari kurma" dibuat dengan cara yang higienis?

-----------------------------------------------

Susu:

Setelah umur 2 tahun, anak kita bisa dilepas dari susu sapi. Anak tidak lagi membutuhkannya, karena sistem cernanya tidak lagi menghasilkan enzim pencerna susu. Bisa jadi inilah penyebab si kecil mengalami buang-buang air.

Kurangi/batasi pemberian susu sapi. Fokuskan perhatian Anda pada kelengkapan nutrisi dan porsi makannya. Susu sapi hanya diberikan sebagai fun saja, bukan sebagai nutrisi utama pertumbuhan anak kita - seperti yang digembar-gemborkan dalam iklan.

---------------------------------------------

Soal kurang gizi atau tidak, setidaknya bisa dilihat dari indikator sebagai berikut:
(1) Apakah si kecil memiliki tinggi/panjang badan dan berat badan sesuai umur? (berdasarkan pengukuran dan penimbangan rutin bulanan)
(2) Apakah perkembangan kecerdasan dan motoriknya sesuai umurnya?
(3) Apakah si kecil lincah, mudah fokus, sorot matanya tajam (tidak kosong), kulitnya segar kenyal?

---------------------------------

Inti dari alergi sesungguhnya adalah masalah rendahnya sistem imun (kekebalan tubuh). Semakin anak kita dijauhkan dari makanan-makanan yang membuatnya alergi, semakin parah alergi tersebut. Karena semakin terbatas asupan nutrisi yang bisa dia dapat.

Jadi, langkah yang paling penting untuk dilakukan adalah meningkatkan sistem imunnya tersebut. Salah satunya adalah dengan memberikan lebih banyak makanan kaya nutrisi pemacu imunitas, terutama buah segar dan sayuran segar - lebih baik jika bisa yang organik.

Berkaitan dengan alergi buah, Anda juga harus "mengukur" satu demi satu buah mana saja yang membuatnya alergi, mana yang sebenarnya aman. Dan pastikan juga, belum tentu buah A membuat anak kita alergi karena jenis buahnya, tapi bisa jadi karena kandungan benda asing dalam buah tersebut, a.l. pestisida. Makanya penting memilih yang organik.

Anda bisa belajar dari uraian rekan kita Jeng Deasy Noviyanti di milis kita ini bagaimana ia mengatasi gangguan alergi pada anaknya, yang mengalami alergi hampir terhadap makanan satu pasar - saking banyaknya. Silakan search pesan-pesannya di milis kita.

-----------------------------------------------------------------

Jus buah bisa kapan pun diberikan, asal dalam kondisi perut kosong. Kalau jus buah diberikan sesudah makan atau berdekatan dengan waktu makan, kandungan gula buahnya akan terfermentasi segera sehingga merusak nutrisi dalam makanan - akibatnya, nutrisi makanan menjadi tidak dapat dimanfaatkan tubuh secara optimal.

Karena itu, waktu paling afdol untuk memberikan jus buah segar (suhu ruangan) adalah begitu si kecil baru bangun tidur pagi dan/atau ketika baru bangun tidur siang.

-----------------------------------------------------------------------

Bayi sebaiknya tidak diberi madu. Dalam madu alam kemungkinan terkandung bakteri Clostridium botulinum, yang diduga menjadi pencetus sindrom botulisme pada bayi. Gejalanya a.l. tiba-tiba bayi demam, menangis terus-menerus (karena dia merasa ngilu pada tulang dan sendi-sendinya)

Pada orang dewasa, sebaiknya madu tidak diminum lebih dari 2 sendok makan per hari. Sama seperti gula, madu memiliki indeks glikemik tinggi, yakni mudah menaikkan kadar gula darah - meskipun dalam madu alam juga terdapat banyak nutrisi antioksidan bermanfaat. Nah, untuk balita, pemberian madu sebaiknya tidak lebih dari 1 sendok teh per hari. Lebih baik Anda konsentrasi pada keragaman bahan makanan dan kecukupan nutrisi dalam menu hariannya, serta kecukupan porsi makannya.



Banyak banget kesamaan teori antara milis Sehat (fokus di kesehatan) dengan Gizi_BayiBalita (food combining), antara dr. Wati dengan pak Wied Harry padahal keduanya berbeda profesi tp satu misi, Subhanallah...

**akan terus di update kalo ga malesss**



64 comments:

  1. buuuun, kok sama sih? daku jg lg mau ngumpulin semua tips yg ada di milis ntuh, tp rada2 males :D pengennya sih nungguin buku tanya jawabnya kelar aje, kan pasti lgkp kap kap tuh isinya :D

    ReplyDelete
  2. dikumpulin kaya gini biar ga usah beli bukunya bun :D

    ReplyDelete
  3. tfs yaaa maak..

    oleh karena itulah diriku beli organ di mba anti,nindya lagi hobi makaroni..kalo susye makan dikasi makaroni tumis sayur apa aja bisa masuk..

    ReplyDelete
  4. ho oh, trus diprint sendiri deh, dah gitu ngeprint-nya di kantor misua, gratiiisss....hihihi...

    ReplyDelete
  5. dave ga mau mkn buah n sayur huhuhu

    ReplyDelete
  6. Wahhh.. Makasih udah berbagi contekan kumpulan tipsnya ya jeng,hehehe *ctrl+d*

    ReplyDelete
  7. aya aja selama mudik kmrn ribet kl dkasi nasi jadilah karbonya oatmeal sama makaroni dan sayuran kukus, praktis! :D

    ReplyDelete
  8. utg ga ctrl C spasi D ya jeng.. wkwkkwkw

    ReplyDelete
  9. tfs bunda.... ^_^
    kl dede agak susah makan sayuran yg di rebus saja...
    *langsung di bookmark..*

    ReplyDelete
  10. makasih ya bun,,,(tambah ilmu lagi nih)
    bookmark ya^^

    ReplyDelete
  11. beli buku resepnya pak Wied deh bun.. banyak resep utk menyembunyikan sayuran *bukan sales bukunya pak Wied*

    ReplyDelete
  12. silahkan bunda..
    terima kasih kembali, semoga bermanfaat

    ReplyDelete
  13. wah.. bener bunda...
    terima kasih ya... ^_^

    ReplyDelete
  14. met hunting bunda... aku punya satu lohh tp jrg dipraktekin :D

    ReplyDelete
  15. thanks for sharing ^^... kebetulan banget niy baru mulai beri mpasi ke babyku.

    ReplyDelete
  16. oh aya kmrn mudik yah ra..? *pura2 ga tau sambil kuciwa dah elus2 perut terus bawaannya..*
    kemaren kirain ada yg ntraktir, skr disuguhi kebetan ttg nutrisi dlm mknan..

    btw, lala jg tia pkeluar kota pgnnya ikut liburan makan nasinya...=( ga suka oatmeal pulak, so pasta lah penggantinya (and selalu bawa cooker buat masak/rebus sayur)..

    Thanks buat kebetannya ya ibu..uhmm.sapa yah namanya..?
    *skt ati ga ditengok..=p*

    ReplyDelete
  17. sama-sama...
    MPASI-nya HARUS yg homemade yaa Bunda ^^

    ReplyDelete
  18. makasih sharingnya, Bun. btw, jd mengolah buah itu paling baik pake blender kecepatan tinggi ya? huhu..slama ini aku buatin puree manual buat anakku..

    ReplyDelete
  19. gw mah mudik modal bawa sayuran, oatmeal, pasta sama pinjem panci kukusan, maklum ga pernah nginep di hotel buu.. :D

    oia ini ibunya sapa yaa...? mendadak amnesia-kah..? *sambit pke biji ginkgo biloba*

    ReplyDelete
  20. Buah begitu diblender, vit C dan nutrisi antioksidan lainnya segera "diserang" oleh oksigen dan menjadi rusak. Jika proses memblender berlangsung lama, akan semakin banyak kerusakan nutrisi tsb

    oia bun coba join aja di milisnya pak wied harry biar lebih enak kl di jawab sama pakarnya ^^

    ReplyDelete
  21. nambahin sedikit yah bun, klo ga salah inget :D

    ga ada masalah dgn memproses buah secara manual, toh dulu nenek moyang kita jg melakukannya demikian. yg jd masalah, ketika buah diproses mggunakan blender yg notabene ada proses pemanasan di dlmnya. sementara kita tau, bbrp vitamin dlm buah rentan sekali rusak oleh proses pemanasan. krn itu disaranin pake blender kecepatan tinggi shg waktu prosesnya jd sebentar, ketimbang blender kecepatan rendah yg waktu prosesnya lama. mudah2an cukup jelas

    ReplyDelete
  22. sip..! thx bun tambahannya..
    kebetulan aku penganut yg manual ni bun.. :D

    ReplyDelete
  23. eh salah ga sih? kok jd ragu2 gini? hihihi...mulai gazebo posting pas midnite ginih

    ReplyDelete
  24. wkakkakak... kl menurutku yg manual pasti vitaminnya lebih terjaga, ini ada di bukunya dr. wati.. sebisa mungkin dalam mengolah makanan utk anak jgn memakai blender. nanti lah kl ga lupa aku carikan detail halamannya

    ReplyDelete
  25. Wah lumayan jd ga usa baca thread milis satu persatu. Copy paste bole ga mb Ra?

    ReplyDelete
  26. lha klo seumuran Lulu yg emg harus diblender, gimana? hihihi
    *oon mode on*

    ReplyDelete
  27. oo... iyaa... dulu juga baca samar2 begitu, makanya memutuskan mengolah pake saringan + ulukan kayu.. makasih laa... tercerahkan ^^

    ReplyDelete
  28. wuihh byk bgt infonya.. hrs baca satu2 nih...
    btw, baru tau terigu itu ternyata ga bagus ya klo keseringan

    ReplyDelete
  29. Hehe... bukan harus diblender kali ya, Bun, tapi harus "halus teksturnya"..
    utk bikin halus itu bisa diblender atau ditumbuk dan disaring manual.
    klo blender, disarankan pake blender kecepatan tinggi
    tapi ada juga aliran mengolah manual tanpa blender.
    keduanya hasilnya sama2 halus ;p

    hihi.. bener ga ya? *nanya sama gurunya, yang punya thread ni* hehe... maap klo salah

    ReplyDelete
  30. aya mah dr baby ga pernah pke blender.. pke aja saringan, tumbukan, yg ada di baby food processor ^^

    ReplyDelete
  31. sama2.. semoga bermanfaat buat kita semua

    ReplyDelete
  32. samaa.. aku pun pake ulekan dan saringan utk menghaluskan makanan.. *blm sempet nyari di bukunya dr. wati ni* :D

    ReplyDelete
  33. aku pun baru tau mba erna.. heuehuehue...

    ReplyDelete
  34. eitss kita belajar sama2 aja yaaa... aku bukan siapa2 lohh.. :P

    ReplyDelete
  35. nuhun nda Aya,
    jadi ngereview makanannya mal nih, Roti cukup sering di konsumsi karena doi suka bluberry, dan roti pizza..berarti ni kdk di review ulang
    Pisang.,.whua jgn tanya..pisang ambon sehari bisa konsumsi 3 sekaligus, pisang kapas aja kemarin abis 2 langsung padalah liat bentuknya aja udah bikin kenyang.. turunan suka pisang.. heuheue ga worry yah makan bnayak pisang
    Seafood ini nih aku sering bikin ebi furai, dan udang crispi, trus tumisan sayur atau mie gorenga tau bihun apsti di kasih udang dan cumi..kudu review...
    Biskuit doi ga suka.. cuma suka Jacobs (sama aja yah)..tapi suka bangett kukis homemade..terutama kastangel..
    Yogurt eta mah jangan ditanya.....
    wlaahh nuhun bunda jadi bener2 kudu ketat lagi nih penyajianmenu malya..sekarang ..paling susah bikin malya stop makan.. kadang suka malah ajdi berantem.. huaaa

    ditunngu ulasannya lagi yahhh

    ReplyDelete
  36. tfs ya bun...
    oleh2 pulkotnya mana??? :p
    btw untung jg Azri kl makan oatmeal pagi2 lbh seneng dipakein susu kedele daripd uht.. ternyata mmg lbh sehat ya.. :)

    ReplyDelete
  37. tfs ya mba.. ilmu baru neeh...penting bagi ibu utk keluar dari jaman kegelapan hahhaha

    ReplyDelete
  38. asyik...satu lagi neh yg ngumpulin tips sehat dari milis gizi bayi balita. Mayan pan, eike ikutan baca2 :-D
    *emak2 males*

    ReplyDelete
  39. ikutan milis ini juga aaah, aku baru tau :D
    makasih ya bundaaa :)

    ReplyDelete
  40. huaaa.... bunda aya rajin euy. aku jg ikutan milis ini, biasanya kutandai bendera aja yg penting. tp ternyata yg penting banyak euy.

    makasih ya bunda :D

    ReplyDelete
  41. bunda, bukunya pak wied kmrn tuh apa judulnya ya?

    gara2 mpasi, diriku malah jd *sedikit* bisa betah di dapur untuk memasak masakan tuk suamiku jg hehe

    ReplyDelete
  42. TFS MBak Ratih..as always...selalu menambah ilmu dari sini :)

    ReplyDelete
  43. update terus yaakk, gw rajin mengcopas, bhihihihi *kaboorrrr

    ReplyDelete
  44. tengkyu ya maakk..........jangan males-males nambahinnya yeee..hehehehe...

    ReplyDelete
  45. makasih ya ra...maafkeun klo gw jg rajin mengcopas...hahahahah

    ReplyDelete
  46. mau kopas ah, tfs mba. Tp ttg madu aq pny tmn yg herbalis dan dia pny pandangan lain. Madu aman untk bayi selama madux uaseli, bkn yg aspal.

    ReplyDelete
  47. silahkan yg mau copas.. saya pun modal copas kok.. kekekkeke...

    ReplyDelete
  48. tp ttp aja ya bun lbh baik berhati2.. lagian kl masih bayi jgn dibiasakan juga dengan rasa manis.. ummh tp semua tergantung ortunya masing2 juga sih ^^

    ReplyDelete
  49. tfs bunda...
    dapeet lagi dan lagi ilmunya...muakaciihh....

    ReplyDelete
  50. beneeeeer bangeeeeeeet bundaaaaaa:-(

    ReplyDelete
  51. dikasi aja jen tp porsinya sedikit2, biar tubuhnya bisa belajar mengenali zat alergen itu bukan sebagai racun..

    ReplyDelete
  52. mbak..ijin share ke fb ku yaaa..tq

    ReplyDelete