Thursday 12 February 2009

Let’s Talk bout Sex with your Kids…

Rating:★★★★★
Category:Other
Let’s Talk bout Sex with your Kids…

22nd of October, 2007.

Mom’s di bawah ini adalah pengalaman beberapa Mom’s yang tiba-tiba ‘ditodong’ pertanyaan seputar sex oleh balita mereka. Punya pengalaman yang sama? How to answer? Ingat, jangan membohongi, memarahi atau menghindari. Berikan jawaban yang dapat dicerna olehnya.

Rani (29 Tahun) amat terkejut saat melihat Cindy menemukan kondom dari laci yang seharusnya terkunci. “Ini apa sih mah?”

Solusi : Jika perhatian anak anda masih gampang dialihkan, cukup katakan kalau kondom itu adalah salah satu alat kesehatan yang digunakan oleh orang-orang dewasa. Jika anak anda mulai bertanya kembali “fungsi” dari kondom, katakan bahwa kondom digunakan untuk menghindari kehamilan dan hanya digunakan oleh orang orang dewasa.

Winda dan Ragil panik bukan main saat Erika memergoki mereka sedang ‘bercinta’ dan berteriak “Ayah sama Bunda ngapain?!”

Solusi : Jika anda mengalami hal yang sama, mintalah anak anda untuk membalikan badannya sebentar dan segera berpakaian. Tanyakan ada apa sehingga anak anda masuk untuk menemui anda secara tiba-tiba, dan jika ia bertanya apa yang anda dan suami lakukan, anda bisa mengatakan bahwa anda dan suami sedang “having private time”. Sebagian anak-anak menjadi ketakutan ketika memergoki orang tuanya ‘bercinta’ karena mereka berpikir bahwa sang ayah sedang menyakiti ibunya, atau ada juga yang bereaksi marah, bingung dan merasa malu. Pastikan bahwa anak anda yakin kalau orang tuanya saling mencintai dengan cara saling memeluk dan pastikan bahwa anak anda tidak menjadi syok karenanya.

Yang penting adalah anak anda merasa anda memperhatikan pertanyaannya dan menjawabnya dengan sungguh sungguh.

Berikan pujian seperti ‘wah, pertanyaan yang bagus’ sebelum anda menjawab pernyataan si kecil.

Perhatikan dan yakinlah kalau anda mengerti setiap pertanyaan, contohnya ketika si kecil bertanya “Ma, kok Tante lila bisa hamil? Aku keluar dari mana?”Anda tidak perlu menjawab tentang proses masuknya sperma sampai ke rahim. Cukup mengatakan bahwa pasangan yang telah menikah bisa memiliki bayi yang akan lahir setelah 9 bulan berada di perut sang mama.

Jika Mom’s sendiri merasa tidak puas akan jawaban yang mom’s berikan, jangan ragu untuk menjelaskan kembali pada si kecil.

Yang terpenting berikan komunikasi yang terbuka pada anak anda, tanyakan kembali pada anak anda ketika anda selesai menjawab pertanyaannya untuk menghindari anak anda merasa bingung. Lebih baik ia bertanya pada anda bukan, dibandingkan ia mencarinya sendiri.

sumber: http://www.ibudananak.com/

20 comments:

  1. pertama lagi....rajin banget neh aku berkunjung ke rumah ibu yang satu ini....hehehehe

    *menunjukan kalo ga ada kerjaan*

    ReplyDelete
  2. hahahaha...
    dasar emang mangabut.. *makan gaji buta*

    makasih selalu mampir makin cinta deh eikeh sama dikau.. :P

    ReplyDelete
  3. Syerem juga neh kalau farrel nanya macem2..
    No komen aja dah..

    ReplyDelete
  4. mmmh... sejak kecil.. dikenalin ini penis, ini vagina..

    ReplyDelete
  5. belumkebayang nanti klo kejadian ma bita..dibeliin gambar anatomi manusia cukup membantu gak yah bun?

    ReplyDelete
  6. Teteh, tante sama oom dulu selalu terbuka membicarakan seks dengan anak-anak. Termasuk proses penciptaan manusia secara ilmiah yang tante jelaskan lewat buku-buku kedokteran. Alhamdulillah mereka mengerti dan nggak perlu cari tahu di luaran yang kadang menyesatkan.

    Dalam hal seandainya kepergok sedang bersenggama seperti yang teteh ceritakan, ya bilang terus terang bahwa ibu dengan bapaknya lagi saling menyayangi. Ibu memeluk bapak dan menginginkan jadi orang terkasih bapak. Ini adalah proses dimana manusia tidak boleh melakukannya di luar kamar. Terus sampaikan bahwa hasil dari proses itu adalah penciptaan manusia, seperti yang pernah diterangkan melalui buku-buku itu tadi.

    Gitu aja beres. Nggak perlu malu, nggak perlu sungkan. Dengan begitu (berdasarkan pengalaman dan pengamatan) anak-anak justru nggak keliru melangkah dengan berbuat sembarangan serta sembrono di saat dewasa nanti. Bagi anak-anak kami, seks adalah sesuatu yang agung dan tidak bisa diumbar sembarangan.

    Alhamdulillah sih, membawa kebaikan.

    ReplyDelete
  7. Jadi inget wkt litu mandi sama ayahnya.. Hehe..

    ReplyDelete
  8. paling ga udah ada bayangan mba kl nanti sewaktu2 farrel nanya2 :)

    ReplyDelete
  9. setuju rie... walo kayanya kaku yah nyebutnya. hihihi...

    ReplyDelete
  10. aku juga kepikiran beliin poster anatomi tubuh ni mama bita biar lebih gambar ngejelasinya :)

    ReplyDelete
  11. waaah... terima kasih bunda advice-nyaa.. sungguh sangat membantu membantu... :)

    ReplyDelete
  12. Oh ya, sama-sama. Pada prinsipnya gini, seks itu harus kita ajarkan sendiri. Jangan sungkan-sungkan, pakai buku ilmiah yang ada gambar anatomi tubuh termasuk anatomi alat-alat reproduksi.

    Sambil mengajarkan bilang, bahwa orang bergaul itu perlu hati-hati sekali. Sebab yang kayak gini nih (ditunjukkan di gambar itu) adalah "barang" yang tidak boleh diperlihatkan sembarangan, dipegang-pegang sembarangan. Karena dia fungsinya untuk bikin anak. Dan orang bikin anak harus sudah jadi penganten (saya nggak pernah bilang kawin atau nikah karena mereka nggak ngerti istilah begitu). Sebab orang yang jadi penganten itu orang yang sudah punya uang banyak untuk beli makan, beli rumah, beli baju. Seandainya belum punya uang, terus bikin anak dan punya anak, nanti jadi orang yang tidurnya di emper-emper toko itu. Hidupnya susah dan menyedihkan.

    Saya juga bilang, bayangkan, waktu kita ke pesta pengantinnya tante ini atau oom itu, kan makan makanan enak. Nggak bayar lagi, jadi orang jadi penganten harus punya uang banyak dulu supaya bisa pesta dan bisa beli rumah setelah pesta pengantenan itu.

    Alhamdulillah mereka ngerti. Anak saya nggak kuper-kuper amat kok mbak. Ya normal aja pada punya pacar. Malah ada yang pacarnya gonta-ganti aja sebab dia bilang belum nemu yang pas. Hahaha..... halah!

    ReplyDelete
  13. wah kereeen... ilmiah tapi ga tabu ya bun...
    Ummh.. pe er saya selanjutnya nyari buku / poster tentang anatomi dan reproduksi. duh brasa belajar biologi lagi nih..

    jgn bosen2 ya bun untuk kasih tau akuu.. thx ya bun...

    ReplyDelete
  14. Iya, Mbak, aku dulu pake buku kesehatan yang terbitan luar negeri sih. Yang jualan waktu itu keliling dari satu tempat ke tempat, namanya P.T. Widyadara" (akhir tahun '80-an). Di buku itu ada anatomi tubuh manusia, lengkap termasuk organ reproduksi. Untuk menejlaskan penyakit kandungan sama prostat, kayaknya sih. Itu yang aku pake.

    Tapi kalo nggak ada buku itu pake buku-buku sejenis yang lokal aja. Sama 'kan?!

    Maaf ya mbak, aku terlalu vulgar 'kali ya, tapi ampuh!

    ReplyDelete
  15. isi bukunya segitu lengkapnya bun..? ckckckck... hebring si bunda mah..!
    ntar aku coba cari yg lokal aja ah ato kl ada cari di internet biar murah meriah. hehehehe...

    vulgar..? hari gini penting bun buat sex education.. :D

    ReplyDelete
  16. Bener semuanya. Sex education, jangan diabaikan. Dulu sering terjadi bahaya karena anak-anak dibiarkan nyari sendiri, orang tuanya sungkan mengungkapkan. Belajar dari situ, saya sih terbuka sama anak-anak (walau suami saya rada risih). Tapi dia pasrahkan sama saya. Alhamdulillah sih, anak-anak saya jadi nggak salah "membaca" seksualitas.

    Cucu saya kalo bilang, dia ngerti bahwa di depan ayahnya nggak boleh telanjang sebab "barang halus" mereka nggak sama dan masing-masing harus disimpan rapat sebab ada bahayanya kalo dipertontonkan. Hahaha..... pas deh, berarti dia udah ngerti. Meskipun cucu saya masih minta dipangku-pangku juga sama oomnya. Yah namanya juga anak-anak, manjanya tetep aja ada. Cuma dia jadi tau bahwa hanya boleh dipangku, nggak boelh disentuh-sentuh dan sebagainya.

    ReplyDelete
  17. bunda.. saya banyak sekali belajar dari komen2 bunda.. bukan hanya sekedar belajar.. karena pengalaman menjadi ibu, bundalah salah satu guru saya..

    hatur nuhun ya bun..

    ReplyDelete
  18. bagh, untung si arsa blom tanya2 :D
    TFS ya Teh, kan bisa jadi contekan kl tar tiba2 Arsa nanya, mamanya udah ga gelagapan, hahaha...

    ReplyDelete
  19. hihihi.. bener mba.. aku juga nyimpenin artikel ini buat siap2 kl aya nanya ini itu.. :D

    ReplyDelete